Burung (Aves)


Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua. burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Berbagai jenis burung memiliki beberapa ciri yang sama, tetapi besar tubuh, bentuk, dan warnanya sangat bervariasi.
Burung kolibri merupakan burung yang kecil dan mungil dan burung unta merupakan burung besar yang lebih tinggi dari orang. Burung hidup di seluruh dunia. Banyak jenis burung dapat ditemukan di kedua kutub, di puncak- puncak, di gunung- gunung, di gurun, di rimba tropis, dan di lautan. Hanya di kedalaman lautan dan gua-gua yang dalam saja kelompok hewan ini tidak ditemukan.


Sangat sulit menganalisis penyebaran burung, karena sering kali habitatnya saling tumpang tindih. Namun, secara garis besar, berdasarkan habitatnya, burung dapat dibagi menjadi burung air, burung padang rumput, burung hutan, dan burung daratan.
Burung termasuk kelompok binatang berdarah panas (homoioterm) yang tidak termasuk dalam kelompok binatang menyusui.ini berarti bahwa mereka dapat tetap mempunyai suhu yang hangat dan tetap aktif bahkan di cuaca dingin sekalipun. Banyak burung yang memiliki ciri-ciri khusus untuk membantu mereka mempertahankan diri di berbagai daerah di dunia. Contohnya adalah burung jakana yang memiliki kaki dan jari yang panjang untuk dapat berjalan di atas daun lili tanpa harus tenggelam.


Bulu merupakan ciri khas pada burung. Bulu-bulu itu berguna untuk memelihara panas badan, untuk terbang, melindungi tubuh terhadap perubahan dari luar, dan untuk menyamarkan diri. Susunan bulu yang menjadikan tubuh burung stream lined juga menunjang kemampuan burung untuk terbang. Tulang-tulangnya yang berbentuk pipih dan berongga sangat meringankan tubuhnya. Burung tidak memiliki kantong air seni, sehingga tidak perlu membawa beban.
Pada beberapa jenis burung, warna bulu pejantan lebih mencolok daripada betinanya. Namun, ada jenis yang mempunyai ciri sebaliknya. Adanya warna pada bulu burung disebabkan oleh pigmen. Burung menggosok bulu-bulunya dengan paruh untuk membuatnya bersih dan rapi.
Kebanyakan jenis burung dapat terbang dengan bebas. Tapi ada beberapa jenis burung yang tidak dapat terbang, seperti burung- burung lainnya, misalnya burung unta, penguin, ayam, bebek, kiwi, dan Iain-Iain.
Burung dapat terbang karena memiliki sayap dan tulang belulang yang menyusun rangka tubuh burung sangat ringan karena keberadaan rongga udara di dalamnya, sehingga burung mengangkat tubuhnya untuk terbang dengan ringan.
Burung membutuhkan banyak energi untuk terbang, jadi mereka harus banyak makan. Makanan burung berbeda-beda sesuai dengan bentuk paruhnya. Burung pemakan daging memiliki paruh yang tajam dan bengkok untuk mencabik- cabik makanannya, misalnya burung elang. Burung pemakan biji-bijian memiliki paruh yang berbentuk kerucut, pendek, dan kuat untuk memakan biji-bijian, misalnya burung kutilang. Burung pemakan buah-buahan memiliki ujung paruh yang keras untuk menusuk kulit buah. Burung pelatuk memiliki paruh berbentuk pahat yang berguna untuk melubangi batang pohon dan mencari serangga. Burung pemakan ikan memiliki paruh panjang dan runcing yang berguna untuk menombak ikan dalam air. Burung kolibri mempunyai paruh yang panjang dan kurus untuk mencapai bagian dalam bunga guna mengisap sari bunga yang manis.


Selain erat hubungan dengan makanan, paruh burung juga bermanfaat untuk membuat sarang. Misalnya burung penjahit yang menjahit daun-daun menjadi sarang dengan paruhnya. Benangnya adalah serat pepohonan. Selain untuk menjahit, jenis burung yang lain juga membuat sarangnya dengan menganyam jerami serta daun rumput-rumputan pad^ ranting pohon.
Cumbu rayu dan kawin pada burung merupakan hubungan antara burung jantan dengan betina. Biasanya sebelum kawin, si jantan melakukan berbagai tingkah laku cumbu rayu, misalnya memperdengarkan
suara yang merdu, memamerkan bulu yang indah, atau menunjukkan gerakan-gerakan tubuh yang khas, seperti menggerakkan kepala, sayap, atau bagian badan yang lain. Jawaban betina atas cumbu rayu sang jantan tergantung pada kemampuan si jantan dalam menarik tanggapannya.


Masa cumbu rayu ini diakhiri dengan kawinnya kedua pasangan burung tersebut. Burung betina akan bertelur dan menetas, sehingga menjadi anak- anak burung. Anak-anak burung yang baru lahir (piyik) biasanya buta, hampir tanpa bulu, dan hampir tidak dapat berdiri karena kakinya masih lemah. Piyik diloloh oleh induknya dengan serangga atau makanan lainnya yang bergizi. Perlahan-lahan anak burung ini dapat melihat, berbulu, dan menjadi kuat. Setelah dapat berdiri dan berjalan, anak burung belajar terbang. Kebanyakan burung dapat berkicau atau berteriak. Hanya beberapa jenis saja yang tidak bersuara, misalnya burung hering, pelikan, dan burung bangau. Bahkan beberapa jenis burung dapat diidentifikasi dari kicauannya. Dengan berkicau mereka dapat berkomunikasi dengan burung lainnya.
Burung memiliki alat penglihatan dan pendengaran yang tajam. Tetapi, alat penciuman, perasa, dan perabanya belum berkembang baik. Penglihatan yang baik dimiliki oleh burung pemangsa yang dapat melihat dari jarak jauh. Pada malam hari pun, beberapa jenis burung menggunakan indra penglihatan mereka untuk mencari makan, walau dalam kondisi gelap.

Penyusun : Kusnanto

Comments

Popular posts from this blog

Tebak-tebakan lucu tentang Kopi

Tebak-tebakan lucu dan humor tentang Nasi

TTS Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi